Rabu, 23 April 2014

Islamnya Umar bin Khatab


Abi Makki : Sirah Nabawiyah

Pertemuan perdana di Rumil setelah jalan di depan Rumil diperbaiki.

Sosok yang sangat dicintai Rasulullah yang badannya tinggi, beliau adalah Umar bin Khattab. 

Ketika kita mendengarkan seseorang berceramah, biasanya mata kita memandang si pembicara dan si pembicara bergantian memandang hadirin. Bila Rasulullah memandang para sahabat, semuanya langsung tunduk, kecuali Umar, beliau tetap memandang balik kepada Rasulullah, karena nikmat katanya.

Begitulah kepribadian Umar yang pemberani dan kuat. Tidak suka basa-basi. Kalau ada permasalahan di suatu tempat, maka Umar langsung memangkas di titik persoalannya.

Dari 60 sahabat Rasulullah, 4 Khulafaur Rasyidin (sahabat utama) yang paling tebal sejarahnya adalah Umar. Beliau sangat masyhur di jaman Rasulullah. Beliau jago gulat. Setiap lomba gulat di jaman jahiliyah ada lomba nyanyi, joged dan gulat, Umar selalu menang lomba gulat.

Sekarang ini jaman jahiliyah modern, karena lomba-lomba itu ada lagi dan semakin parah.

Malam harinya Rasulullah berdoa, "Ya Allah, tolonglah gagahkanlah Islam dengan masukkan salah satu dari ini: Umar bin Khatab atau Amru bin hisyam (Abu Jahal)"

Jahil artinya bodoh.
Hakikat bodoh adalah: tahu akan kebenaran tapi tidak mau menjalankannya. (Ignorance)

Yang tidak lulus ujian adalah orang malas, tidak belajar karena malas lalu tidak lulus.
Ternyata Allah memberikan keagungan kepada Umar bin Khatab dengan memberinya hidayah Islam.

Umar tidak peduli dengan keadaan sekitarnya. 

Ibunya Saad berdemo dengan cara mogok makan, agar anaknya masuk agama nenek moyangnya dan kembali kafir.

Saad berkata, apabila semua orang memilih kelaparan daripada tetap Islam, maka biarlah aku dengan agama Islam.

Umar mendengar hal ini, dan dia berpikir, betapa hebatnya Muhammad.
 
Terpisah beberapa keluarga karena perbedaan agama, Umar mulai mencari Muhammad untuk mengetahui kehebatan Islam. 

Orang mukmin hijrah ke Habasyah dari Mekkah yang tidak wajib tapi pilihan. Ada seorang ibu yang dipergoki Umar malam-malam saat mau menyusul anaknya yang sudah menunggu di balik bukit. Saking takutnya, sang ibu menjadi nekat. Ia menjawab dengan berani, saya mau hijrah, karena disini sudah tidak nyaman diintimidasi orang-orang semacam kalian, Umar.

Umar marah tapi tidak berani melawan, karena malu bila melawan perempuan. 
Umar melepaskannya pergi. Lalu dia berpikir, hebat sekali Muhammad, kalau semua orang pergi dari Mekkah, bisa gawat. Besoknya ia berniat menemui Muhammad dan menyelesaikan masalahnya hingga tuntas, kalau perlu dihabisi, tekadnya. 

Umar orang yang terang-terangan, tidak pernah punya mata-mata. Kalau berjalan pasti beliau di depan, karena langkahnya panjang dan cepat. Yang posturnya tinggi mirip Umar Khalid bin Walid, kalau naik kuda kakinya bisa jejak ke tanah. 

Sebelum matahari terbit, ia menghunus pedangnya (gak pake selongsongnya) dan segera berjalan cepat menuju rumah Rasulullah. 

Nuaim ibn Abdullah bertanya, "ya Umar, mau kemana kamu?"
"Aku akan datang ke rumahnya Muhammad, aku ingin membunuh dia yang memecahkan kabilah dengan kabilah di negeri ini.", katanya
"Lebih baik kau urus dulu keluargamu, Fatimah bin Khatab dan suaminya Zaid bin Amr, mereka sudah ikut ajaran Muhammad", kata Nuaim

Nuaim bertujuan mengarahkan Umar agar ke rumah Fatimah dulu, agar ia sempat berlari ke rumah Rasulullah dan memperingatkannya.

Disitu ada Hamzah. "Ya Rasulullah. Saya menunggu disini. Jika ia datangdan membawa keburukan, maka kita akan hadapi dengan memberinya pelajaran setimpal", katanya. Hamzah tidak pernah mundur dalam peperangan. Hamzah terkenal dengan julukan Singa Padang Pasir, setelah masuk islam, namanya menjadi Singanya Allah. 

Ternyata, di rumah Fatimah ada 3 orang: Fatimah, suaminya : Zaid dan Khubbab bin Arob sedang membacakan ayat Quran yang baru turun kepada mereka. Tiba tiba terdengar langkah kaki Umar, Mushaf langsung disembunyikan di baju Fatimah dan Khubbab bersembunyi di balik tirai.

"Apa yang kalian baca?" 
"Aku mendengar kalian sedang membaca sesuatu" lantang suara Umar dan dia mejatuhkan Zaid dengan satu gerakan. 

Fatimah marah, lalu berkata,"Hai musuh Allah, apakah kau ingin menyakiti suamiku karena kami pengimut Muhammad?"
Umar menampar Fatimah adiknya hingga berdarah. Dan ia menangis.
Umar sedih merasa bersalah melihatnya begitu, dan menanyakan "apa betul kalian pengikut Muhammad?"
"Perlihatkan padaku apa yang kalian baca!"

"Mushaf ini tidak boleh disentuh oleh orang najis sepertimu, mandilah dulu dan bersuci"
Umar menurutinya karena merasa bersalah.

Setelah mandi, Fatimah membacakan surat Thaha kepadanya. Mushafnya didekap Umar dan ia tergetar dengan kalimat ini..
"Sesungguhnya Quran Aku turunkan bukan u ntuk membuat kamu susah"
"Ini adalah peringatan buat orang-orang yang takut akan kematian.. Dsb"
Sampai kalimat "Sesungguhnya Aku adalah Allah"

"Ini bukan perkataan manusia! Tunjukkan aku dimana Muhammad!," katanya sambil tergetar.
Khubbab keluar dari persembunyiannya dan berkata, "Allahu Akbar!"

Semalam aku mendengar Rasulullah berkata, "Ya Allah gagahkanlah Islam dengan memasukkan salah satu dari 2 orang itu, ternyata Allah meridhoinya"

Umar kemudian sampai di Darul Arqam, disana sudah menunggu Hamzah di samping kiri depan Rasulullah dengan muka garang. 

Rasulullah melesat maju lebih cepat daripada Hamzah. Dicengkramnya baju Umar sambil berkata, "Apakah kamu belum Islam juga wahai anak Khatab? Sehingga perlu didatangkan Kiamat dulu baru kamu menyadari kebenaran?"
Umar malah mengucapkan syahadat.
Nabi mengucapkan, "Allahu Akbar!"
Umar telah Islam, seketika semuanya bertakbir bersahutan.

"Kemudian apa yang harus kulakukan setelah Islam ya Rasulullah?", tanya Umar.
"Ya shalatlah!", kata Rasulullah. Umar berkata ia akan shalat di Masjidil Haram, karena ia benar dan tidak takut karena benar. 

Satu-satu pemuka Quraisy didatangi Umar untuk dikabarinya bahwa ia telah masuk Islam. Ia juga pergi ke pasar untuk memberitahu semua orang. 

Sebelum hijrah ke Madinah Umar thawaf dulu. Ia menantang suami dan ayah-ayah untuk menentangnya sebelum hijrah, untuk memperlihatkan kegagahan Islam. Sampai disana tidak ada yang datang karena takut kepada Umar. 

Saat Umar menjadi khalifah, Umar berkata, "sesungguhnya pedangku akan membela sesuatu yang hak"
"Apa yang akan kalian lakukan padaku, seandainya nanti aku tidak berbuat adil?", tanyanya.
"Aku anak menebas lehermu Umar", jawab seorang sahabat.
"Ambil pedangku! Apabila kau melihatku berbuat tidak adil, ambillah pedangku untuk menebas leherku"
Umar adalah Amirul mukminin

Wafatnya Umar bin Khatab dibunuh oleh seorang Nasrani keturunan Yahudi saat sholat Subuh. Ia bersembunyi di pojok dengan membawa pisau bermata dua yang sudah diracuni berbulan-bulan. 

Menjelang rukuk kedua, ia masuk dan menusuk ya dengan delapan tusukan. Umar pingsan. 13 sahabat wafat saat akan menangkap pembunuh itu. Pembunuhnya membunuh diri setelahnya.

Umar pingsan dan gak bangun-bangun. Hafsah datang dan membangunkannya dengan "hayya alassholah"

Umar bangun, dan bertanya, "kalian udah pada sholat?"
"Ambilkan air, mau wudhu?"
Lalu ia sholat lalu setelahnya bertanya, "siapa yang menusukku tadi?"
"Ibn majusi, orang bukan Islam", jawab sahabat.
"Alhamdulillah, yang membunuhku bukan orang yang sholat, zakat, karena hubungan orang sholat dan zakat mesra kepada Allah", jawabnya.
Umar ingin dimakamkan disamping Abu Bakar, Aisyah mengininkannya. 
Beliau meminta juga agar dibawa keluar, pipinya langsung menempel di padang pasir saat menghadap sakaratul maut, agar Allah cinta dan kasihan kepadaku. 

Umar wafat dalam keadaan syahid.

Mintalah kepada Allah agar mati syahid.. 
Doakan orang yang wafat agar saat kita wafat didoakan kembali oleh orang lain.
Cintailah orang lain dengan cinta kepada Allah, karena pada akhirnya kita semua akan berpulang dan berpisah. 

Pesan Abi: Coba belajar bahasa Arab agar mendekatkan diri kepada Allah. Di surga nanti kita semua akan berbahasa Arab. Cara paling mudah adalah dengan memperbanyak membaca Quran.