Jumat, 01 Juli 2016

Mutiara Ramadhan

Ust. Subhan Bawazier

Mutiara Akhir Ramadhan

Mutiara adalah sedimen dari kerang yang terbentum dari endapan bertahun tahun. Semoga amal ibadah kita mengendap di hati kita di bulan Ramadhan.

Ibadah Ramadhan membuat kita berlatih menekan syahwat, nafsu bukan hanya sensual tapi juga napsu belanja, napsu makan dll. Bulan yang seharusnya paling ekonomis malah menjadi paling konsumtif sepanjang tahun. 

Sumber keburukan adalah kelalaian dan hawa nafsu. 
Surat Al Kahfi : 28
Janganlah mengikuti/patuh sama orang yang Allah katakan hatinya telah Kami lalaikan, serta menuruti nafsunya, emosinya, secara berlebihan.

Lalai sebagai ibu, istri apabila tugas dilakukan tidak ikhlas karena Allah. Apabila tidak ada suami/anak maka pekerjaan rumah dilalaikan. Akibatnya keluarga tidak betah di rumah, maka itu adalah akibat kelalaian ibu sebagai pengurus rumah.

Jadi ibu ibu yang tulus mengurus keluarga karena Allah dan tidak bisa itikaf, malaikat masih bisa masuk rumah. Bila mencium wangi bunga samar samar, mungkin itu tanda malaikat sedang mampir ke rumah ibu yang rajin membersihkan rumahnya, dan beribadah lain dengan tulus di rumah. 

Jangan berkecil hati apabila kita susah ibadah keluar krn mengurus keluarga, toh hakikatnya wanita harus di rumah, assl dilakukan karena Allah ta'ala.

Qs Thaha : 120
Tentang Syaitan yang menggoda Adam yang walaupun berilmu tapi masih penasaran, dengan iming iming hidup abadi dan kerajaan yang tak ada habisnya. Karena lalai dangan janji kepada Allah, jadi celaka.

Rejeki nggak ketuker, Allah sudah menetapkan untuk kita. Dahulukan Allah dan ibadah, insya Allah akan selamat.

3 cara introspeksi
Muhasabah dari hal wajib yang kita lalaikan
Muhasabah dari hal haram yang harus kita jauhi
Muhasabah dari hal hal yang mubah

Jangan banyak komplain, karena komplain adalah awalnya keburukan. 

Mendidik anak agar menjadi soleh soleha, berikan rejeki yang halal, tanamkan akhlak yang baik dengan contoh baik, lingkungan baik, maka insya Allah hatinya akan jauh dari kelalaian. 

QS Al Araf : 20
Kelalaian bisa terjadi karena kebaikan yang tidak konsisten.

QS Zukhruf : 36-37
Barang siapa yang berpaling dari mengingat Allah, kami adakah syaitan baginya, dan menjadi temannya yang ngintil kemana mana (qarin).

Sebutlah Allah dengan takzim berkali kali agar hati dekat, sehingga kita merasa malu apabila tidak baik, melakukan ibadah dengan maksimal, mulai dari mukena dan baju yang dipakai sampai semua hal hal lainnya. 

Menabunglah sebaik baiknya untuk orang tua dan ibadah, karena cinta pada Allah. 
Ingat ingatlah kasih sayang orang tua dan Allah. 

Soal mudik, pulang kampung.
Safar bagian dari adzab. Menanjak/take off baca takbir, menurun/landing baca  tasbih. Dan perbanyak istighfar, tahmid, tahlil, tasbih. Boleh di qashar dan dijama. 
Jangan lalaikan solat, jangan sampai ketinggalan solat ied, jangan menimbulkan fitnah, tampil sesuai keadaan sekeliling, jangan riya. 

Keputusan dalam kehidupan sebaiknya dengan dalil.

QS Fathir : 8
Dalam ucapan ada sihir. Jadi lihatlah perilaku daripada ucapan.
Tidak ada kebaikan, kecuali yang datang dengan cara yang baik. 

Al An'am : 108
Jangan menghina orang lain, karena apabila kita yang memulai, dan dia membalas dengan lebih parah, kita yang menanggung dosanya. 
Jaga lisan.
Adat istiadat dimanapun baik, asal bagi orang Ialam sesuai syariat. Pakailah baju batik untuk sehari-hari, asal menutup aurat. Mesjid tidak harus berkubah, asal ketentuannya sesuai syariah untuk dipakai ibadah. 

Jadi selama bulan Ramadhan anggaplah sebagai training untuk bulan bulan lain. Apabila proses kebaikan berjalan terus menerus maka di depannya kita tinggal mengambil mutiara yang telah terbentuk.

Q&A
Zakat fitrah apakah harus berupa beras yang biasa dimakan sehari-harinya. Untuk ART kita bisa kita bayarkan, dengan anggapan dia makan beras seperti yang kita makan. Pelaksanaannya bisa diganti uang, boleh saja. 

Pulang kampung sebaiknya ada mahram, apabila terpaksa tidak, banyak istighfar. 

Safar batasnya 3-7 hari, tergantung kekuatan fisik. Jd bila jetlag bisa diqashar. 
Shalat sunnah setelah witir boleh saja. 
10 hari terakhir, tarawihnya dijadikan qiyamul layl. Witir cukup sekali. 
Proses belajar ibadah secara pelan-pelan biasanya lebih baik dan mudah, daripada yg langsung keras. 
5 bulan sebelum anak kuliah di LN. Jangan tunggu waktu mepet, tapi sedini mungkin dekatkan diri dengan anak, agar anak selalu dekat dengan Allah hatinya, ajak beribadah, bersedekah, ikut taklim.
Zakat tidak perlu ijab qabul tapi perlu disebut zakat, sedekah juga.  
8 golongan Mustahiq : At Tawbah : 6
ART: khadimah tms orang miskin. 
Orang yang berhutang, asal selanjutnya jangan berhutang lagi.
Orang yg menuntut ilmu tms mustahiq, maka bisa dibikinkan kelas TPA yatim. Zakat gaboleh buat mesjid. Karena bukan 8 golongan tadi. 


-itiqaf biasanya 10 hari, sebagai sarana untuk mendapatkan laylatul qadr. Bisa sejam, bisa setengah jam, sebaiknya sampai subuh.