Rabu, 30 Oktober 2013

Keindahan Langkah Para Tamu Allah


Abi Makki 31 Oktober 2013

Siapa yang telah menyuruh kita beribadah? Allah SWT yang kita kenal dengan Asmaul Husna

SeCinere saja kita nggak ada apa-apanya, Cinere dibandingkan Jakarta nggak ada apa-apanya. Dunia dibandingkan dengan langit pertama, kata Rasulullah seperti sebutir pasir di padang pasir (Kahabbatin fish shahra) apalagi langit kedua, ketiga, keempat, dst.

Bumi, dibanding ketujuh langit dibandingkan dengan Kursiyyullah, Arsynya Allah, kahabbatin fish shahra...

Kita dimana? Di Cinere. Sekecil itulah kita ini...

Lalu kalo kita mau bandel kepada Allah, apa yang bisa kita sombongkan?
Kita tuh gak ada apa-apanyaaa...

Pastikan orang sombong itu bodoh. 

Iblis itu sombong. Api lebih mulia dari tanah. Padahal mah, harga tanah di Cinere berapa? Sertifikat tanah ada, sertifikat api nggak ada. Zat yang terkandung didalam tanah sangat banyak dibandingkan api. 

Surat At Tin : 4
Laqod khalaqnal insaana fi taqwim

Manusia diciptakan dalam bentuk sebaik-baiknya

... Maka bila dipanggil untuk beribadah kita harus datang dan memenuhi panggilanNya. 

Berdoalah agar diberi kesempatan dan rejeki untuk menyempurnakan rukun Islam dengan menunaikan ibadah Haji. 

Hadits Rasulullah SAW
Siapa yang keluar dari rumahnya menyengaja untuk mencari ilmu, lalu dia duduk, mendengarkan, memahami, dan kembali ke rumahnya, maka dia mendapat pahala Haji.

Setiap langkah menuju taklim/mencari ilmu, mendapat pahala. Setiap paham dari ilmu, saat itu pintu sorga terbuka. Semakin banyak pahamnya, semakin banyak pintu sorga terbuka. 

Itu baru pahala menghadiri Taklim. Berapa langkah dan jarak yang ditempuh menuju Tanah Suci? Sepanjang itulah pahala didapat dan dosa yang diampuni. 

Jadi apa yang memberatkan kita untuk beribadah? Ternyata banyak dosalah yang membuat kita malas beribadah. Kotor hatilah yang memberatkan ibadah. 

Selama perjalanan menuju tanah suci, berguguranlah dosa-dosa kita, diangkatlah derajatnya, dilimpahkan pahalanya, sesuai dengan hitungan jarak yang dihitung dengan langkah. 

Niat umrah/haji harus dilafalkan dengan jelas:

“Aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah, Aku datang memenuhi panggilan-Mu, Aku datang memenuhi panggilan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu, Aku datang memenuhi panggilan-Mu, sesungguhnya segala puji, nikmat dan segenap kekuasaan milik-Mu, tiada sekutu bagi-Mu”
"Labbaikallahumma hajjan, labbaikallahumma hajjan, labaikkallahumma labbaik, labbaikallahuma labbaik, labbaikala syari kala kalabbaik, innal hamda, wani'mata, watawalmulk, laa syarikalak
Ulangi berkali-kali. Pada saat itu, malaikat berdoa, semoga yang membacanya menjadi ahli sorga. 
Lalu disunnahkan untuk selalu membaca talbiyah, dijawab oleh Allah, "Aku ampuni dosamu"
Rugi kalo lagi dalam keadaan ihram mengobrol, merokok. Masa lagi ngobrol sama Allah begitu? Gak pantes kan.. 

Allah tidak pernah menghampiri hambaNya. Kecuali pada satu waktu, saat wukuf di Arafah. Hari itu Allah turun ke langit Arafah menghampiri hambaNya, lalu memamerkan dengan bangga kepada para malaikatNya, "Saksikanlah sesungguhnya hari ini Aku telah mengampuni mereka"

Sebaik-baik hari dalam satu tahun, adalah saat matahari terbit di hari Arafah. Di hari Arafah lailatul qadr ikut di dalamnya. Karena sebaik-baik hari yang Allah ciptakan, adalah saat matahari terbit di hari Arafah. Siapa saja yang berdoa di hari Arafah, baik berada di sana maupun tidak, saat itulah Allah mengampuni dosa-dosanya, dan orang yang didoakan disana. 

Jangan takut berdoa, jangan takut doa tidak dikabulkan, takutlah bila kita bosan berdoa. (Quote by Abi Makki)

Saat kita mengantar teman pergi haji, ada baiknya memberikan cenderamata, sangu, apa saja supaya dia ingat kita. Bila ia ingat kita di Raudhah, seolah-olah kitapun berada di sana. Alhamdulillah, Subhanallah... Apabila disana seseorang mengingat temannya di tanah suci, maka seakan-seakan ia ikut hadir disana, dan Insya Allah dia akan mengingat kita untuk dimintakan pengampunan dosanya. 

Di musdalifah, semua keburukan berubah menjadi timbangan kebaikan. Kita wajib berada di musdalifah saat jam 12 malam untuk mencari kerikil sambil mengintrospeksi diri, baru melaksanakan thawaf ifadhah. 

Thawaf ifadhah pahalanya setara dengan membebaskan 60 ribu hamba sahaya. Padahal membebaskan satu budak saja Allah telah melindungi pori-pori tubuhnya dari api neraka. 

Melontar jumrah. Dulu sulit sekali, sekarang sudah direnovasi. Setiap batu terlempar, hakikatnya dosa terampuni. 

Ibadah Haji bukan hanya gerakan dan bacaan, tapi ruhnya yang penting. Pahamilah filosofi dan ilmu yang berkaitan dengan ibadah haji. 

Suatu hari, masjid Nabawi dikatakan akan hancur, akan menjadi tempat bertimpuknya puing-puing, maka segeralah kita pergi kesana dan berziarah di sana. 
Ciri-ciri akhir zaman, di Madinah sudah banyak lubang semut, sekarang terowongannya makin banyak. MasjidKu seperti istana. Maka bersiaplah dengan amal kita. 

Apabila dilihat dari Google Earth, Mekkah dan Madinah terlihat berwarna putih karena bermandikan cahaya.

Gunung Uhud adalah gunung kesayangan Rasulullah. Saat meninggalkan dan kembali ke Madinah, Rasulullah selalu menyampaikan salamnya kepada Gunung yang dicintainya. Saat dicek dari atas, gunung Uhud bertuliskan Muhammad. Nanti di surga gunung ini akan bertemu beliau lagi. 

Di Arafah sudah ada pohon, itu juga termasuk tanda akhir jaman. 

Semoga siapapun yang sudah berhaji menjadi haji mabrur, dan yang belum diberi kesempatan segera bisa pergi kesana. 
Amiin..

Q&A
1. Kuatir pergi Haji/Umroh karena banyak dosa
Mekkah bukan tempat pembalasan, jadi tak usah kuatir pergi ke Tanah Suci karena banyak dosa  dan takut disana akan bernasib buruk

2. Kemegahan fasilitas di tanah suci sebagai tanda akhir zaman
Semua kemudahan di sana jadikan sebagai semangat agar giat beribadah. Yang hotelnya dekat Masjidil Haram dengan yang hotelnya jauh, ternyata lebih banyak yang rajin dan standby adalah yang hotelnya jauh. Fasilitas yang bagus malah bisa melenakan kita. Kenikmatan yang ada seharusnya meningkatkan kualitas ibadah.

3. Niat Haji bukan karena Allah SWT.
Pahala Hajinya tidak dapat. 

4. Yang berpuasa dan berdoa di hari Arafah
Mendapat kemuliaan sama dengan yang di Arafah dengan catatan sambil merindukan Arafah.
Termasuk juga yang diingat oleh teman di Arafah.