Kamis, 10 Oktober 2013

Tausyiah bersama Ummi Pipik



At Taubah 128


Rasulullah sangat cinta pada ummatnya. Bahkan menjelang ajalnya beliau selalu ingin kita ummatnya agar selamat, menyayangi dan mengasihi terhadap sesama. Apabila kita malas shalawat, maka kita termasuk orang-orang yang pelit. 

Bagaimana kita menjadi wanita pilihan, ummat Rasul yang baik? Sudahkah kita mencintai Allah lahir batin?

Sejak dalam kandungan, lalu lahir diadzankan, ternyata hidup kita tidak jauh dari adzan, sholat, adzan, sholat sampai akhirnya kita meninggal makan kita akan disholatkan.

Kita punya perjanjian dengan Allah. 
Kapan? Saat menyebut "Inna shollati wamahyaya wamamatii... 
Sesungguhnya sholatku ibadahku hidupku matiku hanya kepada Allah."
Apakah sudah benar selama 24 jam untuk Allah? 
Misalnya sholat 10 menit dikali 5 waktu. Cuma 50 menit, tidak sampai satu jam...

Sesungguhnya tidur adalah latihan mati karena belum tentu besok masih dikasih umur. Jadi manfaatkanlah waktu kita sebaik-baiknya, bahkan sebelum tidur pun hendaknya selalu ingat kepada Allah.

Al Mu'minun : 1-2


"Sungguh beruntung orang-orang beriman"
"Yaitu orang-orang yang khusyuk dalam sholatnya"

Khusyuk bukan berarti tidak mendengar. Khusyuk itu ihsan. Ihsan itu merasakan, saat diri kita shalat, rasakan saat itu Allah melihat kita, walaupun kita nggak mampu melihat Allah. Melihat matahari saja kita nggak mampu, apalagi melihat Cahaya Allah.

Usahakan menjaga wudhu. Wudhulah dengan tuma'ninah, sambil doakan anggota tubuh yang akan dipertanggungjawabkan di kemudian hari. 

Doakan tangan, lidah, mata, telinga kita, semuanya. Karena dari anggota tubuh kita setiap hari mengumpulkan dosa-dosa kecil. 

Kotor hati disebabkan mata, lalu disampaikan dengan lisan. Terus-menerus. Wudhu membersihkan kotoran hati, menjaga mulut dari ghibah, menjaga mata dari memandang hal yang diharamkan, menjaga pendengaran dari hal yang tidak baik, sehingga kita menjadi ihsan, agar kita menjadi ummatnya yang terpilih menjadi penghuni surga. Kita ini marketing untuk diri kita, untuk menjual diri kita agar mendapat tiket masuk surga. 

Wanita sufi yang sudah dijamin masuk surga saja, doanya masih tetap takut tidak masuk surga, takut masuk neraka. Teruus minta Allah agar diberi keselamatan. 

Perbaikilah diri kita supaya bisa masuk kedalam 4 golongan yang masuk surga, yaitu:

1. Orang yang mulutnya selalu berdzikir, mengingat Allah. 
Dalam 24 jam libatkan Allah dalam sepanjang waktu. Tidur itu latihan mati, sebelum tidur minta kesiapan diri menemui ajal kita. Kita nggak pernah tau kapan kita menemui ajal. 
Divonis kanker pun, kalau Allah belum takdirkan mati, maka kita masih terus di dunia, dan sebaliknya.

Sehabis wudhu, usahakan sholat 2 rakaat. Mau sholat taubat, silakan. 
Sebelum tidur niatkan, "seandainya saat ini saya meninggal, khusnul khotimahkan saya."
"Andaikan malam ini malam terakhir saya, maka khusnul khotimahkan saya." 
Tutup dengan shalawat.

Saat kita tidur dalam keadaan berwudhu, ruh kita bisa naik ke arsynya Allah. Yang tidur hanya jasadnya, sedangkan ruh kita bersujud kepada Allah. Saat kita tidur, syaitan mengikat 3 ikatan di atas kepala Allah. 

Saat kita bangun tengah malam, libatkan Allah lagi. Panggil Allah yang memberikan kesempatan hidup sekali lagi. Lindungi hamba 24 jam ini, ridhai hamba. Alhamdulillahi ahyana ba'dama amatanna wailaihin nusyuur..

Dengan berwudhu, maka lepaslah ikatan syaitan. Tahajjud 8 rakaat plus witir 3 rakaat sebagai penyempurna ibadah malam.

Dalam shalat selalu baca Al Fatihah, ibunya Quran. Dalam Fatihah ada doa. Segala puji bagi Allah, yang maha pengasih lagi maha penyayang, dst..

Zaman sekarang banyak orang yang minta terus nyembahnya nanti-nanti. Dalam Al Fatihah ada doa agar dituntun ke jalan yang lurus. 

Dalam sholat kita menatap ke bawah, jangan merem. Filosofinya, kita akan dikubur. Saat sujud, lafalkan Allah..berulang-ulang.

2. Surga rindu kepada mereka yang suka membaca Quran
Petunjuk, kisah hidup, teladan agar dapat menjalani kehidupan. Rajin-rajinlah bertadabur. 

Menjadi ibu rumah tangga adalah berkah, sedekah yang luar biasa. Allahlah yang langsung menggaji kita. Asalkan kita ikhlas dan tidak mengeluh. 

3. Menjadikan sholat sebagai teman perjalanan dalam hidupnya. 
Sholat mencegah perbuatan keji dan mungkar. Bila masih menyakiti orang lain, maka belum sempurnalah sholatnya. Ilmu tinggi harus diimbangi dengan sifat waro' (kehati-hatian). Bila ilmu tinggi tapi menyakiti orang lain, Allah tidak suka. Jangan sampe kita menyakiti orang lain.

4. Orang yang mau bersilaturahmi dan menjaganya.
"Barangsiapa muslim bertemu muslim yang lain lalu berjabat tangan maka gugurlah dosa-dosanya", sabda Rasulullah SAW. 

Sabar, syukur, tawakkal kepada Allah. 

Sabar itu kendaraannya orang beriman. 

Seorang Imam Ali menangis saat melihat orang yang sedang thawaf, karena mereka berbadan manusia berkepala babi, anjing dsb. Ada yang dengan harta yang tidak halal, ada yang niatnya bukan karena Allah, tidak sabar. Ada yang sudah mampu berhaji masih menunda-nunda, alasannya belum terpanggil. Kalau bukan kita yang memanggil diri kita, gimana bisa berangkat haji?

Sabar saat kita diuji. Sabar saat ibadah. Allah datangkan orang-orang terdekat kita untuk diuji. Hakekatnya Allah yang menguji, dan Allah tidak akan memberikan ujian di luar batas kekuatan hambanya. Mintalah diberikan kekuatan untuk menghadapi ujian. Doanya : "loloskan aku dalam menghadapi ujian, dengan kesabaran dan penuh rasa syukur"

Kisah seorang pengemis Yahudi buta, selalu mencaci Rasulullah. Beliau mendekatinya, lalu menyuapinya. Sambil terus mencaci, Rasul menghaluskan gandum karena ia tidak punya gigi, terus menyuapinya dengan kasih sayang. Sampai akhirnya Rasul wafat, kebiasaan itu diteruskan oleh Umar. Disuapinya pengemis itu. Bedanya, Umar nggak tau kalo harus dihaluskan. 
Di suapan ketiga, pengemis menangkap tangan Umar, "siapa engkau? Mana yang selalu menyuapi aku?" 
Umar berkata, "Dia Rasulullah, beliau sudah meninggal"
Si pengemis menangis dan menyesal, lalu meminta Umar mengajarinya Islam. 

Balaslah kezaliman dengan kasih sayang dan kesabaran, bukan dengan kemarahan maupun kekasaran. Itulah investasi terbesar kita. Jadikan muhasabah, jadikan motivasi untuk memperbaiki diri agar lebih baik lagi, karena kebenaran di mata Allah akan selalu benar. 

Islam agama rahmatan lil alamiin. Jangan menjelek-jelekkan agama sendiri. Ilmu tinggi harusnya dibarengi dengan waro' dan khauf (rasa takut kepada Allah), jangan takut kepada manusia. 

Kehidupan dunia itu memang penuh resiko, resiko difitnah dan dizholimi, saat keluar rumah, wudhulah dulu supaya kita terlindungi. Mintalah perlindungan kepada Allah, Sang Penjaga sebaik-baik Penjaga. 

Kebenaran datangnya dari Allah, panutan dari Rasulullah.