Senin, 22 Juli 2013

Sakaratul Maut

Ibu Aisyah Dahlan

Malaikat Maut, Izrail

As Sajdah ayat 11
Al An'am ayat 61

Malakat maut tidak sendiri, Ibnu Abbas mengatakan malaikat juga punya anak buah.
Ada yang membawa naik ruh, ada yang mengamini doa, dan ada yang memohonkan ampunan bagu mayit sehingga waktunya ia dishalatkan dan dimakamkan.
(HR ibn Abi ad Dunya)

Sebaiknya kita mendampingi kerabat yang sedang sakit parah, karena Sakaratul maut tidak boleh sendiri, harus ada yang membimbing.

Karakter malaikat maut:
Pada saat Allah mengutus malaikat untuk mengambil tanah dari bumi untuk membuat manusia, beberapa kali ditolak sang Bumi.
Akhirnya Allah mengutus malaikat maut yang berkata: sesungguhnya Tuhanku yang mengutusku jauh lebih berkuasa daripada kamu.
Akhirnya malaikat maut mengambil tanah dari bumi, secara keseluruhan baik buruk maupun baik, ia lalu membawa mereka kepada Allah.
Tanah itu kemudian disiram air dari surga sehingga menjadi lumpur hitam, maka terciptalah Adam.

Dari situ kita bisa memahami bahwa Malaikat maut bersifat galak dan tegas.

Kisah tentang Nabi Ibrahim AS, beliau mengatakan, "wahai malaikat maut tunjukkanlah padaku bagaimana rupamu sewaktu engkau mencabut nyawa orang-orang kafir."

Malaikat maut berkata, "kau tak akan sanggup melihatnya"

Ibrahim berkeras. Lalu malaikat menyuruhnya berpaling sebentar. Kemudian setelah Ibrahim menoleh kembali, malaikat menampilkan sosoknya yang hitam, tingginya mencapai langit, mulutnya keluar api neraka dan tidak ada satupun rambut di tubuhnya. Nabi Ibrahim pingsan sakit kagetnya.

"Sekarang tunjukkan bagaimana engkau mencabut nyawa orang yang beriman.", kata Ibrahim.
Setelah Ibrahim berpaling dan menoleh lagi, malaikat berubah menjadi pemuda tampan berbaju putih yang wangi. 

Jangkauan Pencabutan Nyawa
Dunia bagi malaikat maut bagaikan bejana yang diletakkan di hadapan kalian, dia dapat mencapainya ke bagian manapun. Ada riwayat mengatakan malaikat maut bagaikan memangku bumi diantara lututnya, di sekelilingnya stafnya membawa catatan nama beserta takdir manusia, yang mana yang harus dijemput pada waktunya.

Setiap hari malaikat maut mendatangi setiap keluarga lima kali untuk melihat adakah seseorang di rumah ini hari ini yang diperintahkan Allah untuk dicabut nyawanya. Riwayat lain mengatakan tujuh kali. Secara logika, 5 waktu tersebut ada waktu sholat wajib, dan 2 selebihnya adalah waktu Dhuha dan Qiyamul Lail. Jadi, janganlah kita lalai terutama pada waktu-waktu tersebut.

Saat menjalankan tugqsnya, Malaikat maut menampakkan wujudnya yang asli kepada para nabi. 

Saat datang untuk mengambil nyawa Musa, ia ditempeleng oleh Musa yang tegas hingga matanya naik. Malaikat kembali ke Arsy, melaporkan bahwa dia gagal mengambil nyawa Musa. Akhirnya Allah berkata, bawalah kulit kambing yang masih berbulu, bila ada yang menempel berarti diberi bonus sebanyak jumlah bulu tersebut dikali 1 tahun. Malaikat kembali kepada Musa dan menyampaikan pesan Allah. Musa menyetujui tawaran malaikat dan menaruh tangannya di atas bulu kambing. Namun sesuai takdir dan ketetapanNya, maut sudah ditetapkan, tidak ada bulu yang menempel di tangan beliau, maka Musa pun tunduk pada takdir Allah dan menuruti malaikat untuk dicabut nyawanya.

Malaikat maut menjemput Rasulullah SAW, dengan sopan dan secara baik-baik. 
(Note: Bila kita sakit dan mengingat Allah maka sakitnya untuk menaikkan derajat dan menjadi kafarat.)

Rasulullah sakit 14 hari. Tahun 11 Hijriah 11 Juni.
Malaikat maut mendatangi Rasulullah untuk meminta izin agar diperbolehkanmengambil nyawa Rasulullah SAW. Malaikat maut meminta izin mencabut nyawa hanya kepada Rasulullah. Rasulullah saat itu demam biasa, setelah mengalami pingsan. 

Apakah Rasulullah menghadapi sakaratul maut? 
Tidak. 14 hari itu sakit biasa, demam tinggi karena influenza. 

Malaikat mengambil nyawa Rasulullah setelah beliau mengizinkan.

Doa bagi orang yang menghadapi sakaratul maut:
dibacakan surat Yasin (HR Ahmad, ibn abi ad dunya dan ad daylami)
Surat yasin bisa memudahkan dan meringankan sakit dan susahnya sakaratul maut, meringankan penyakit. Bila belum waktunya diambil nyawanya, tetap boleh dibacakan Yasin karena juga bersifat menyembuhkan. 

Tuntunlah orang sakit dengan laa ilaaha illallah, Allah memudahkan kematiannya, mencerahkan roman mukanya, dan memperlihatkan apa yang telah memudahkannya
 (HR Muslim)

Laa ilaaha illallah adalah kalimat yang berfaedah secara kesehatan dan keimanan. dengan mebacanya berulang-ulang dalam keadaan berserah diri dan khusyuk berarti mengeluarkan CO2 banyak daripada kalimat talbiyah lain, mempercepat proses pemulihan dan menenangkan hati.
Nomer dua yang bermanfaat yaitu istighfar, baru kemudian kalimat lainnya.
Fungsinya mempercepat penyembuhan dengan mengeluarkan CO2 dan menenangkan hati dan melancarkan denyut nadi.

Tanda-tanda Sakaratul Maut
Sesungguhnya orang nyawa seorang mukmin akan keluar disertai cucuran keringat, sedangkan orang kafir akan keluar seperti napas keledai.

Sesungguhnya orang mukmin tdk luput dr kesalahan. Oleh karena itu ia akan menemui kesulitan sebagai pengurang dosa. Bila selama sakitnya ia tetap beristighfar dan mengingat Allah, hal ini menggugurkan dosanya dan dianggap sebagai kafarat, memperlancar kemudahannya di alam barzah dan akhirat.

Orang kafir yang memiliki kebaikan pun akan mengalami kemudahan menuju kematiannya sebagai tebusan atas kebaikannya di dunia, untuk selanjutnya berjalan menuju ke neraka. (HR Thabrani dlm Al Kabir & Abu Nu'aym)

Rasa sakit paling ringan saat mengalami kematian setara dengan 100x tebasan pedang, sabda Rasulullah, bayangkan bila kita yang orang biasa, amal ibadah belum maksimal, mungkin akan kebih sakit daripada itu.

Jika dahinya berkeringat, matanya mengeluarkan air mata walaupun sedang koma dan hidungnya membengkak, yang demikian itu menunjukkan rahmat dari Allah yang turun bersamanya. Inilah tanda-tanda rahmat Allah untuk orang mukmin. 
(Salman Al farisi)

Bila ia mendengkur dengan dengkuran anak onta yang sesak, wajahnya hitam kelam dan mengeluarkan buih dari pada bagian pinggir mulutnya, yang demikianlah azab Allah yang menimpanya 
(HR Tirmidzi)

Adab membantu kerabat saat Sakaratul Maut
Jika kalian mendatangi orang meninggal, tutupkanlah matanya, karena mata itu mengikuti ruh. Ucapkanlah hal yang baik karena malaikat mengamini doa anggota keluarga. Sebutkanlah bismillah wa'ala millah Rasulillah atau shalawat saat menutupkan matanya. 

Ruh tidak langsung pergi. Setelah ia ditarik, ruh berada di atas dada. Ia mengikuti jasadnya mulai sejak dibersihkan, dikafankan, disemayamkan, disholatkan sampai diletakkan di kuburan. Selama itu, Almarhum/almarhumah berharap kita mendoakannya dan membacakannya Fatihah dan Yasin. Setelah masuk ke liang lahat, barulah dia didudukkan, untuk ditanyai malaikat Munkar Nakir. 
Apabila kita berada di dekat keluarga yang wafat, janganlah mengobrol dekat jenazah, utamakan bacakan Al Fatihah, yasin, mintakan ampunan atas dosa almarhum/almarhumah, karena dia bisa melihat siapa-siapa yang datang melayat dan berada di sekelilingnya. 

Sesungguhnya mayit mengetahui segala sesuatu, sampai dia seolah berseru kepada yang memandikannya, "demi Allah, celakalah engkau, kecuali engkau berhati-hati saat memandikan aku." Karena sakitnya terasa, setelah lepas dr sakaratul maut. Setiap usapan yang mengenai jenazah, terasa walaupun ruhnya sudah tidak berada dalam jasadnya. 

Roh tau bila kalian mengobrol di sekitarnya. Jagalah mayit senantiasa dengan tetap membacakannya Al Fatihah jangan sampai terputus. 

Saat mayit sudah dimasukkan ke liang lahat. Berdirilah di samping kubur, ucapkanlah doa apa saja intinya memohonkan mayit ini diringankan dari adzab kubur dan jauhkan dari godaan syetan.

Sebutkanlah nama mayit bin fulan, panggil 3 kali. Dia tidak menjawab tapi bisa mendengar.
Bimbinglah mengatakan ini: 
Rodhi tu billahi robba, wa bil islami diina, wa bil muhammadin nabiya wa rosula, wabil qurani imama, wa bil kaabati qiblata, wabil mu'minina ikhwana..

Artinya:
Aku Ridho Allah sebagai Tuhanku
Dan Islam sebagai agama kami
Dan Muhammad sebagai Nabi dan Rosul kami
Dan Qur’an sebagai Imam (Pemimpin/petunjuk)
Dan Ka’bah sebagai Kiblat
dan Mukmin sebagai saudara kami….

Amal shaleh selama hidup mengelilingi jasad kita di kuburan. Puasa kita akan duduk di atas kepala kita, shalat akan menjaga di bawah kaki kita, zakat dan sedekah kita akan berada di kanan kiri kita, dan akhlak mulia dan kebaikan hati akan berada di atas dada. 

Al Quran akan mengitari kita dalam bentuk yang tidak dijelaskan bagaimana, bila kita senantiasa membacanya baik dalam suara lirih maupun lantang, dia akan bersaksi bahwa kita adalah sahabatnya dan menjadi syafaat bagi kita di alam barzah.

Setiap kali malaikat pemberi siksaan hendak mendekati mayit, amal shalihnya segera menahan dan menolaknya. Palu malaikat itu berat sekali seluruh penduduk bumi memanggilnya bersama tidak akan sanggup. Hanya penjagaan dari amal shaleh itulah yang bisa menahan hantaman palu malaikat pemberi siksa kubur.

Kemudian bila lolos dari ini orang mukmin akan bersama malaikat pemberi rahmat.
Akan bertemu dengan malaikat yang menghardiknya, itulah ujian terbesarbagi orang mukmin . Setelah itu akan ada suara berseru dari langit, sediakanlah tempat tidur dari surga, pakaikan pakaian dari surga, minyak wangi dari surga, kemudian tidurlah seperti pengantin di kamarnya yang dipenuhi hiasan tanpa sama sekali merasakan azab kubur. 

Insya Allah pengetahuan akan bimbingan kepada mayit bisa menolong kerabat atau keluarga yang kita sayangi agar di alam barzah dia mendapat tempat yang baik.



Tambahan: jangan lupa istinja dengan teliti karena bisa menambah siksa kubur bila lalai.