Kamis, 07 Februari 2013

Sukses Membina Rumah Tangga sesuai Ajaran Rasulullah

Pengajian Rumil Al Hilya hari Kamis bersama Ust Abi Makki kali ini temanya : Rahasia Sukses Membina Rumah Tangga seperti Rasulullah.

Kita semua sudah mengetahui bahwa semua urusan Rasulullah, baik ekonomi, politik, keluarga, pemimpin, sebagai orang tua, dan lain lain, tidak ada yang tidak sukses, tapi pagi ini membahas soal bagaimana Rasulullah memberi tauladan dalam kehidupan rumah tangga.

Dalam QS: Al Baqoroh ayat 187:
... Mereka itu adalah pakaian bagimu, dan kamu adalah pakaian baginya. Dari surah ini, dapat kita jabarkan sebagai berikut.

Sebagaimana pakaian, maka..
-> Suami dan istri harus saling menutupi aib pasangannya.
Pasangan yg paling tahu kelebihan dan kekurangan satu sama lain, jangan menceritakam keburukan pasangan kepada orang lain.

-> Bila memakai pakaian terasa sempurna, jadi fungsinya pakaian agar merasa nyaman dan pede.
Karena itu jadikan suami menjadi pede dan nyaman dengan adanya diri kita, dan sebaliknya.
(saling melengkapi). Jadilah orang yang menyenangkan, baik secara fisik maupun batin.

-> Pakaian sebagai pelindung, penjagaan dari dingin, panas, dsb.
Suami sebagai pelindung istri dan istri menjaga suaminya. Menjaga perasaan, menjaga yang lain juga.
Suami sebaiknya memberikan pujian yang tulus dengan kata-kata yang manis, dan sebaliknya.

-> Berpakaian sesuai situasi membuat kita nyaman. Contoh: bila cuaca dingin memakai jaket.
Sesuaikan perkataan, topik pembicaraan dengan kondisi pasangan. Apabila muka suami sedang kusut hindari pembicaraan yang bisa merusak mood.

-> Pakaian selalu menempel di badan.
Komunikasi selalu terjalin walaupun jarak memisahkan. Selalu saling mengabari satu sama lain. Selalu tau apa yang terjadi dengan pasangan masing-masing.

-> Pakaian harus pas dan sesuai dengan ukuran badan.
Istri mengepaskan diri untuk masuk hati suaminya agar terasa nyaman.
Suami juga demikian.

Soal memilih pasangan:
-> taaruf jangan lama-lama. Putuskan maju atau mundur, jangan digantung. Minta tolong saudara/orangtua untuk memastikan pilihan boleh saja.

-> menikah hanya dengan 2 kalimat : saya nikahkan dan saya kawinkan..
Nikah artinya menyatukan.
Akad: mengikat ikatan.
Akad nikah: mengikat untuk menyatukan.

Dzawaj/ Kawin : memasangkan.
Menjadi pasangan.
Laki dengan laki menikah tapi tidak berpasangan, krn memang bukan pasangannya.

QS An Nisa ayat 34: ar rijaal qowwamuuna alannisaa.
...Laki laki itu di atas perempuan.

Surah An Nisa berisi perintah bagi manusia untuk berbuat adil tapi disebut surah Perempuan.
Kenapa?
Karena biasanya yang perlu ditolong untuk mendapatkan keadilan adalah perempuan.
Adil itu bukan berarti istrinya dua, tapi satu aja kadang kita nggak bisa adil.
Laki-laki harus bisa memperhatikan istrinya, karena istri ternyata juga cape di rumah. Memberikan keadilan dan kewajiban suami kepada istri.
Ada cerita bagaimana Abi mengurus anak-anak karena Ummi pergi ke luar kota karena suatu urusan. Cape banget urus anak-anak, kata Abi.
Ada baiknya ibu meninggalkan anak beberapa hari agar anak menyadari bagaimana bila tidak ada ibu. Asalkan alasannya benar dan perlu.

Demikianlah tausyiah pagi ini yang saya tulis kembali, semoga bermanfaat.